PROTOKOL PADA LAN
PROTOKOL LAN
Pengertian Protokol Jaringan
Protokol adalah sekumpulan
perintah atau sistem yang mengatur proses komunikasi, transmisi dan penerimaan
informasi, pembacaan pesan serta melakukan koordinasi pada semua komputer yang
terintegrasi dalam jaringan, sehingga dapat melakukan ragam aktivitas tersebut
dengan lancar.
Sejarah Protokol
Protokol
jaringan dirancang pertama kali di awal tahun 1970-an. Namun, kala itu hanya
dipakai untuk menghubungkan beberapa node dan tidak diperkirakan bakal
berkembang secara global seperti sekarang. Baru ketika memasuki tahun 1990-an
masyarakat sadar bahwa pertumbuhan internet mulai
terlihat Pengertian Protokol Jaringan.
Dari
situ, muncullah berbagai macam protokol yang digunakan oleh kalangan tertentu.
Namun, timbul masalah baru, dimana jenis protokol dari pabrik tertentu tidak
bisa saling terhubung dengan protokol lainnya. Akhirnya, ISO (International
Standard Organization) membuat standarisasi protokol yang dikenal
dengan OSI (Open System Interconnection). Namun, dalam
perkembangannya, OSI digantikan oleh TCP/IP yang lebih diterima oleh
masyarakat.
Awalnya,
protokol diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk mendukung komunikasi
antar device buatan mereka. Kelemahannya, jika alat tidak
dibuat oleh satu vendor, pertukaran informasi akan sulit dilakukan.
Oleh karena itu, protokol-protokol tersebut mulai tidak dipakai dan digantikan
oleh protokol standar. Perlu diketahui, tidak semua protokol mempunyai fitur
atau fungsi yang sama. Sebagian diantaranya memang serupa, tetapi berada di
tingkatan yang berbeda. Beberapa protokol bergabung dengan protokol lain guna
membangun sistem komunikasi yang lebih sempurna.
Fungsi Protokol Jaringan
Pada
dasarnya, fungsi protokol ada dua, yaitu menghubungkan pengirim dan penerima
untuk menjalin komunikasi serta memberi kelancaran dalam bertukar informasi.
Kegunaannya secara detail sendiri adalah sebagai berikut:
- Enkapsulasi
Berfungsi
sebagai pelengkap informasi yang hendak dikirimkan. Selanjutnya, paket data itu
dikenal dengan sebutan frame. Umumnya, data-data tersebut melalui transmisi
dalam blok-blok serta dikontrol oleh PDU (Protocol Data Unit).
Tiap-tiap
PDU berisi data dan kontrol informasi, seperti alamat pengirim dan atau
penerima, kode koreksi (untuk memeriksa urutan frame) dan kontrol
protokol yang berupa informasi tambahan guna mengaplikasikan fungsi-fungsi
protokol. TFTP, HDLC, ATM, AAL5, LLC, frame
relay, IEEE 802.3 dan IEEE 802.11 adalah
protokol yang memiliki fungsi enkapsulasi.
- Connection Control
Berfungsi
untuk membangun komunikasi antara transmitter dan receiver,
termasuk dalam pengiriman data serta mengakhiri hubungan. Pada pemindahan
informasi tanpa sambungan (sinyal koneksi belum dibangun), PDU diperlakukan
secara sendiri-sendiri, misalnya datagram. Saat koneksi tersedia, terdapat
tiga phase yang terjadi, yakni penetapan lokasi, perpindahan
data serta penghentian sambungan. Selama ada koneksi, connection
control bisa menyelamatkan dan memperbaiki sambungan per tahap untuk
mengatasi gangguan yang mungkin dialami.
- Flow Control
Protokol
yang mempunyai fungsi flow control akan mengatur arus data
dari pengirim ke penerima. Ia bekerja dengan membatasi jumlah data yang
ditransfer. Flow control harus mempunyai fitur Stop
and Wait yang prinsip kerjanya, yaitu transmitter memindahkan frame ke receiver.
Setelah diterima, receiver akan mengirimkan balasan
bahwa frame sudah sampai di tujuan dan ia siap menerima
deretan data berikutnya. Jika receiver belum melayangkan
balasan, transmitter tidak akan menyalurkan frame selanjutnya.
Fitur Stop
and Wait ini akan lebih efisien apabila dipakai untuk mengirimkan data
dengan jumlah frame sedikit. Sebab, bila terlalu banyak akan
membuat frame dipecah menjadi blok-blok dengan ukuran lebih
kecil sebelum terjadinya transmisi. Flow control harus
diaplikasikan dalam beberapa protokol karena berguna untuk mengatur traffic, menyediakan
spasi dan mendeteksi banjir data di jaringan.
- Error Control
Tak
dapat dipungkiri bahwa dalam pengiriman data, baik ketika sedang diproses
maupun akan diterima, kesalahan bisa saja terjadi. Dengan adanya fungsi ini,
gangguan-gangguan yang mungkin muncul saat data dikirim dapat dikendalikan.
Runut pendeteksian kekeliruan dan retransmission, yaitu:
- Pengirim memasukkan kode error-detecting ke dalam
PDU.
- Penerima mengecek kode pada PDU yang datang.
- Apabila diketahui sedang terjadi kesalahan, paket akan langsung
dibuang.
- Jika pemancar tidak mendapat pengakuan dengan segera, protokol
pengirim akan mengirim sinyal retransmit
Error
control bisa dilakukan pada berbagai lapisan protokol
dalam sebuah jaringan.
- Fragmentasi dan Reassembly
Fragmentasi
merupakan pembagian informasi menjadi beberapa paket data. Fenomena ini terjadi
pada sisi pengirim. Sementara reassembly ialah proses
penggabungan paket-paket tersebut supaya utuh kembali di sisi penerima. Penggunaan
kedua fungsi tersebut dapat memaksimalkan jalannya pengendalian kesalahan
dengan lebih efisien. Selain itu, pembagian jaringan lebih rata karena mencegah
adanya channel yang mendominasi media transmisi.
Namun,
fragmentasi mempunyai kekurangan, yakni protokol harus membuat PDU sebesar
mungkin supaya bisa memuat beberapa kontrol informasi yang tidak mungkin
dipisahkan. Pembuatan blok yang berukuran kecil juga mengakibatkan biaya
pengiriman lebih besar. Apalagi, waktu yang dibutuhkan untuk memproses blok
tidak sebentar. Semakin banyak blok yang dikirim, maka durasi yang terbuang pun
akan bertambah banyak.
- Transmission Service
Fungsi
protokol yang terakhir ialah memberi pelayanan komunikasi data yang berhubungan
dengan prioritas serta keamanan. Misalnya prioritas paket, kualitas jaringan,
pengaturan batas koneksi, pembatasan akses paket dan lain-lain.
Jenis-Jenis Protokol Jaringan
1. Protokol Ethernet
Protokol
Ethernet merupakan protokol LAN yang paling banyak dipakai karena berkemampuan
tinggi dengan biaya yang rendah. Kecepatan yang bisa dicapai dari 10 Mbps, Fast
ethernet 100 Mbps dan Gigabit Ethernet 1000 Mbps. Protokol Ethernet mengunkan
standard spesifikasi IEEE 802.3, bekerja berdasarkan brodcast network. Dimana
setiap node (host) menerima setiap data yang dikirim oleh node lain. Mengunakan
mekanisme (metode akses) yang di sebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access /
Collison Detection). Tabel berbagai jenis protokol ethernet, kecepatan , jenis
kabel, topologi, jarak maksimum dan konektor yang sering dipakai dalam LAN :
Tabel Berbagai
Jenis Protokol
Cara kerja dari
Protokol Ethernet yakni sebelum mengirim data, suatu Host (komputer) memeriksa
apakah network (jaringan) ada pengiriman data. Jika tidak ada pengiriman data
(network sepi), baru host tersebut melakukan pengiriman data. Jika network
sibuk , host akan menunggu sampai network sepi. Bila 2 host pada saat yang
bersamaan melakukan pengiriman data, terjadilah tabrakan (collision). Jika hal
ini terjadi, kedua host mengirimkan sinyal jam ke network dan semua host
berhenti mengirimkan data dan kembali menunggu. Kemudian secara random,
host-host menunggu dan mengirimkan data kembali. Backoff algorithm digunakan
untuk mengatur pengiriman ulang setelah terjadi tabrakan.
2. Protokol Token Ring
Diciptakan oleh
perusahaan IBM menggunakan topologi Ring. Kecepatan Token Ring bisa mencapai 4
Mbps dan 16 Mbps (untuk saat ini tergolong lambat). Dalam pengunaannya komputer
yang dihubungkan ke jaringan token Ring melalui suatu hub khusus untuk Token
Ring yang disebut Multi -Station Access Unit (MSAU). MSAU memiliki ring input
port (RI), Ring Output port dan sejumlah port untuk berhubungan dengan
komputer. Token Ring menggunakan metode yang disebut Beaconing untuk mencari
kesalahan jaringan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jaringan
Token Ring adalah panjang lingkaran token tidak boleh lebih dari 121,2 meter
untuk kabel jenis UTP. Lobe dalam Token Ring adalah kabel untuk menghubungkan
suatu komputer ke port MSAU dengan panjang maksimum 45,5 meter untuk jenis UTP
dan 100 Meter untuk jenis STP.
3. Protokol FDDI
Fiber
Distributed Data Interface (FDDI) yang diciptakan ANSI adalah protokol yang
menggunakan topologi lingkaran fiber optik ganda yang disebut lingkaran primary
dan lingkaran secondary. Kedua lingkaran tersebut dapat digunakan untuk
pengiriman data namun hanya lingkaran primary yang biasanya dipakai sebagai
jaringan utama. Lingkaran secondary baru berfungsi jika lingkaran primary
mengalami kerusakan. Jaringan FDDI mempunyai kecepatan 100 Mbps melalui media
fiber optik. Fiber optic yang umumnya dipergunakan oleh FDDI adalah kabel
multi-mode fiber optik tipe 62.5/125 pm. Setiap lingkaran jaringan FDDI dapat
mencapai panjang 200 KM dengan jumlah workstation maksimum sebesar 500 buah.
Jarak maksimum antar workstation adalah 2 km. FDDI juga menyediakan sarana penggunaan
kabel copper yang sering juga disebut Copper stranded Distributed Data
Interface (CDDI).
Keuntungan
penggunaan fiber optik ini :
• Bandwidth yang besar
• Tidak terganggu oleh sinyal listrik
• Memiliki kapasitas untuk pemakaian jarak jauh
Hubungan dari
server atau workstation ke jaringan FDDI melalui suatu peralatan jaringan yang
disebut concentrator. Ada dua jenis concentrator, yaitu concentrator tunggal
yang berhubungan dengan satu lingkaran FDDI, dan concentrator ganda yang
berhubungan dengan kedua lingkaran FDDI.
4. Protokol ATM
Asynchronous
Transfer Mode(ATM) adalah protokol yang diatur oleh badan internasional ITU-T
yang menggunakan ukuran frame dengan panjang tetap sebesar 53 byte yang disebut
sel. Protokol ATM sangat cepat dan dapat memiliki bandwidth yang sangat besar
menggunakan jalur transmisi cepat seperti SONET, DS-1, OC-3, OC-12, T3, FDDI
100 Mbps, Fiber Channel 155 MBps. Oleh sebab itu, umumnya menggunakan media
fiber optik yang dapat mencapai kecepatan 622 Mbps. ATM juga menyediakan sarana
penggunaan kabel UTP CAT-5 dengan kecepatan 155 Mbps.
Komentar
Posting Komentar